Friday 26 June 2009

Resensi Album: Sebuah Nama, Sebuah Cerita (bag: 2)

Sekarang kita masuk ke OST. Alexandria.

Bisa bedain nggak, Tak Bisakah sama Di Atas Normal? Tak Bisakah lebih matang dan Papi Ariel udah maen emosi di lagu ini. Kedengeran bertenaga dan riang banget lagunya.

Say hi to Jauh Mimpiku dengan Kukatakan Dengan Indah! Sama-sama bercerita tentang putus harapan, tapi Jauh Mimpiku udah kedengeran lebih menyayat dengan lirik yang ga cengeng disbanding sama Kukatakan Dengan Indah.

Dan, Sahabat Peterpan pasti tau lagu ‘Sahabat’ dari album Taman Langit yang diaransemen ulang di album ini. Drum loop-nya tak lekang oleh waktu (*woy! Kerispatih apa Peterpan, neeh?? Hahaha. Maksud gue remarkable, gitu). Dan itu kejutan banget bahwa Peterpan udah bias ‘nyampe’ ke sana!

Ketika mendengarkan Hari Yang Cerah…

Hari Yang Cerah Untuk Jiwa Yang Sepi itu bener-bener Britpop. Keane abis! Sesuatu yang ga pernah kita dapetin sebelumnya. Mereka emang ngakunya terpengaruh sama band-band Britpop seperti Blur, Oasis, Keane, Coldplay, dan sebagainya. Cuma, ga pernah ada bagian yang bener-bener mengamini pernyataan itu.

Yang keren adalah mereka berani explore sampai sejauh itu tanpa meninggalkan ciri khas Peterpan, masih dengan vocal Papi Ariel dan gitar Lukman-Uki.

Secara keseluruhan, album Hari Yang Cerah ini rada suram. Walaupun dikemas dengan nada riang (Menghapus Jejakmu dan Di Balik Awan) atau cadas sekalipun (Cobalah Mengerti dan Bebas), mendayu-dayu (Sally Sendiri) atau ultra-gloomy (Kota Mati), temanya ga menyiratkan kebahagiaan sedikitpun. Semuanya tentang orang yang lagi putus, kesepian, ga bahagia dengan cintanya, mencampakkan, rada-rada maksa mencontai seseorang, and so on. Jadi, rada ‘berat’ temanya

2 comments: